Minggu, 09 Januari 2011

12 January 2011

Etika dalam Membuat Laporan Keuangan
Seorang akuntan harus memiliki akurasi dan kejujuran dalam mengungkapkan segala hal yang terkait
dengan peristiwa/kegiatan yang ia periksa (pelaporannya harus accountable). Seorang akuntan tidak boleh memberi pelaporan yang bertujuan membela kepentingan satu pihak saja (pemakai jasa akuntan, yang membayarnya), tetapi ia juga harus memperhitungkan kepentingan/kebutuhan semua pihak yang menggunakan pelaporannya. Dalam pelaporan informasi keuangan lebih baik disajikan menurut standar etik akuntansi atau dengan perkataan lain dalam kegiatan akuntansi berlaku nilai-nilai akuntansi:

a.  Ketelitian (dalam pemeriksaan)
b.  Kejujuran dan akurasi (dalam pelaporan)
c.  Kepentingan semua pihak

Ketiga hal diatas disebut sebagai nilai yang berlaku dalam akuntansi, sebab ketiganya bermakna dan berperan besar mendukung seorang akuntan yang dapat menghasilkan apa yang seharusnya/wajib dilakukan oleh seorang akuntan. Menurut pendidikan etika, etika selalu memperhitungkan situasi konkrit yang ada. Dalam banyak kasus riil, etika memungkinkan pilihan tindakkan yang tidak sepenuhnya baik/benar, tetapi tentu saja tidak boleh yang jahat/salah. Kita terkadang bingung jika kita bekerja pada sebuah perusahaan yang akan bangkrut dimana pajak yang harus dibayarkan ternyata cukup tinggi serta banyak karyawan akan di phk (putus hubungan kerja) apabila seorang akuntan diperintah untuk melakukan pelaporan keuangan palsu, dan menginformasikan kepada pemegang saham bahwa kondisi keuangan perusahaan baik-baik saja serta dapat memberikan pengembalian deviden yang cukup untuk pemegang saham, apakah kita setuju untuk melakukan hal tersebut. Mungkin kita dapat berpikir apakah keputusan yang kita ambil dari segi etik/moral dapat dipertanggungjawabkan, jika kita mempunyai prinsip dan lebih mengarah ke yang benar serta standar kode etik dapat dipegang bahwa kita tidak boleh melakukan hal tersebut lebih baik jangan melakukan perbuatan tersebut, sebaiknya kita mengundurkan diri saja dan mencari pekerjaan yang lain, yang menurut kita pekerjaan yang lebih baik serta tidak menuntut kita untuk melakukan perbuatan yang tidak kita inginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar